Saturday, March 5, 2011

Etika Komunikasi Islam dan kewartawanan dalam Islam

Assalamualaikum w.b.t.

Bismillahirahmanirahim....

ETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).

Di dalam hadis Nabi juga, ditemukan prinsip-prinsip etika komunikasi, bagaiman Rasulullah saw mengajarkan berkomunikasi kepada kita. Misalnya, pertama, qulil haqqa walaukana murran (katakanlah apa yang benar walaupun pahit rasanya) (hadis).

Kedua, falyakul khairan au liyasmut (katakanlah bila benar kalau tidak bisa diamlah).

Ketiga, laa takul qabla tafakur(janganlah berbicara sebelum berpikir terlebih dahulu).

Keempat, Nabi menganjurkan berbicara yang baik-baik saja, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya,“Sebutkanlah apa-apa yang baik mengenai sahabatmu yang tidak hadir dalam pertemuan, terutama hal-hal yang kamu sukai terhadap sahabatmu itu sebagaimana sahabatmu menyampaikan kebaikan dirimu pada saat kamu tidak hadir”.

Kelima, selanjutnya Nabi saw berpesan, “Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang…yaitu mereka yang menjungkirkan-balikkan fakta (fakta) dengan lidahnya seperti seekor sapi yang mengunyah-ngunyah rumput dengan lidahnya”.

Pesan Nabi saw tersebut bermakna luas bahwa dalam berkomunikasi hendaklah sesuai dengan fakta yang kita lihat, kita dengar, dan kita alami.

Prinsip-prinsip etika tersebut, sesungguhnya dapat dijadikan landasan bagi setiap muslim – ketika melakukan proses komunikasi, baik dalam pergaulan sehari-hari, berdakwah, maupun aktivitas-aktivitas lainnya.

o Betulkan niat iaitu bekerja semata-mata untuk mencari keredaan Allah.

o Memulakan setiap kerja dengam Bismillah dan apabila selesai mengucap Alhamdulullah.

o Berada di medan penulisan kerana melaksanakan kewajipan aradi dan fardhu kifayah.

o Kekalkan pendirian menulis hanya atas dasar kejujuran.

o Bercita-cita menegakkan yang makruf dan mencegah/ menentang kemungkaran.

o Melaksanakan Islam dalam diri, keluarga, masyarakat, negara dan dunia dengan mengambilkira hukum wajib, sunat, harus, makruh dan haram.

o Membenci dan meninggalkan perkara yang haram dan makruh.

o Menimba ilmu Islam melalui pengajian (berguru) disamping pembacaan dan pemerhatian.

o Ingatlah! Pena adalah pedang jihad bukan senjata yang memuntahkan peluru-peluru fitnah, tohmahan dan seumpamanya.

Secara ringkas nya dapat kita nyatakan etika komunikator menurut islam seperti berikut:

1. Qaulan sadida (al-Nisa’:9) :jujur dan benar

2. Qaulan ma’rufa (al-Nisa’:5) : kebenaran dan kebaikan

3. Qaulan baligha (al-Nisa’:63) : informasi yand disampaikan kepada masyarakat hendaklah berupa kata-kata yang mampu membekas pada jiwa seseorang.

4. Qaulan maisura (al-Isra’:28) informasi yang hendak di sampaikan hendaklah berupa suatu perkara yang layak dab baik untuk di bincangkan.

Qaulan karima (al-Isra:23): informasi yang berupa dengan kata-kata yang mulia.


WALLAHUALAM.

No comments:

Post a Comment